Jurnal Ilmiah adalah publikasi berkala dalam penerbitan akademik yang umumnya berupa laporan penelitian terbaru dengan tujuan untuk memajukan ilmu pengetahuan. Jurnal ilmiah merupakan salah satu bentuk media publikasi karya tulis ilmiah (KTI). Karya ilmiah berbentuk kumpulan artikel karya ilmiah yang mengedepankan dengan proses penelaahan sejawat untuk mendapatkan objektivitas setinggi mungkin.

8 Hal Penting Apa Saja Yang Harus Kamu Ketahui Dalam Pembuatan Jurnal Ilmiah

1. KONTEN

Artikel dalam jurnal ilmiah sebagian besar yang membuat adalah ilmuwan aktif seperti mahasiswa, peneliti, dan profesor daripada jurnalis profesional. Umumnya jurnal sangat terspesialisasi, meskipun beberapa jurnal tertua seperti Nature menerbitkan artikel dan makalah ilmiah di berbagai bidang ilmiah. Jurnal ilmiah memuat artikel yang telah sejawat teliti, sebagai upaya untuk memastikan bahwa artikel memenuhi standar kualitas jurnal dan validitas ilmiah. Publikasi hasil penelitian merupakan bagian penting dari metode ilmiah. penulis artikel jurnal ilmiah mendeskripsikan eksperimen atau rumus tertentu dengan memberikan detail yang cukup sehingga peneliti independen dapat mengulangi eksperimen atau rumus tersebut untuk memverifikasi hasil. Setiap artikel jurnal ilmiah menjadi bagian dari catatan ilmiah permanen.

2. CAKUPAN

Artikel dalam jurnal ilmiah dapat mendudukng untuk mendukung penelitian dan pendidikan tinggi. Jurnal ilmiah mendukung para akademisi untuk mengikuti perkembangan keilmuan dan menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya. Salah satu aspek terpenting dari artikel ilmiah adalah kutipan dari karya hasil penelitian terdahulu. Dampak artikel dan jurnal sering menjadi pertimbangan dengan menghitung sitasi. Beberapa lembaga pengindeks mencatat sitasi untuk mengukur dampak suatu artikel jurnal, misalnya Science and Technology Index (Sinta). Buku sekolah dan buku teks biasanya hanya memuat topik yang telah mapan, sedangkan penelitian terbaru hanya bisa terdapat melalui artikel ilmiah. Badan pendanaan publik seringkali meminta hasil penelitian yang mereka danai terpampang dalam jurnal ilmiah. Kenaikan pangkat akademisi seperti dosen dan peneliti merupakan sebagian besar oleh jumlah dan dampak artikel ilmiah yang telah terbit. Banyak aplikasi pendidikan tinggi mensyaratkan kelulusan melalui publikasi, yakni kandidat perlu untuk menerbitkan sejumlah artikel ilmiah.

3. GAYA SELINGKUNG

Artikel jurnal ilmiah cenderung bersifat sangat teknis karena mewakili penelitian teoritis terbaru dan hasil eksperimen di bidang sains. Artikel jurnal ilmiah cenderung tidak mudah kecuali oleh orang dalam bidang keilmuan yang sama. Umumnya pengelola jurnal ilmiah memiliki gaya selingkung terkait aturan penulisan yang secara ketat tersistem oleh editor. Gaya selingkung dapat berbeda tergantung jenis bidangnya atau bisa juga antarjurnal dari penerbit yang berbeda.[7] Artikel jurnal ilmiah bisa berupa laporan hasil penelitian terbaru atau tinjauan literatur. Beberapa jurnal ilmiah terkadang mengangkat topik tertentu dalam tiap nomor yang telah atau yang akan publish. Untuk mengatasi kekurangan artikel dalam satu terbitan, pengelola jurnal ilmiah membuat pengumuman undangan makalah atau name for paper.

4. MEKANISME PENERBITAN

Secara umum penerbitan jurnal ilmiah memiliki empat tahapan alur kerja, antara lain:

  1. Pengajuan, yakni proses pengajuan naskah artikel oleh penulis
    kepada editor. Pada awal pengajuan, penulis melengkapi metadata terkait
    dengan jurnal, seperti judul, abstrak, kata kunci, dan referensi serta
    kebutuhan information lain. Selanjutnya editor melakukan verifikasi
    terhadap naskah yang dikirimkan penulis dan memastikan semua sesuai
    dengan panduan penulisan jurnal ilmiah.
  2. Penelaahan, yakni penelaahan sejawat oleh mitra bestari atau pakar
    sesuai bidang. Penelaahan sejawat dapat berupa penelaahan sejawat searah
    dan penelaahan sejawat dua arah. Terkadang penulis harus merevisi
    naskahnya sesuai hasil penelaahan substansi dari mitra bestari.
  3. Penyuntingan, ialah proses penyuntingan tata bahasa oleh penyunting bahasa.
  4. Produksi, yakni tahap akhir proses penerbitan. Pada tahap ini
    artikel tersistem dalam tata letak sesuai gaya selingkung jurnal dan dilakukan
    uji-baca hingga siap untuk diterbitkan. Pada tahap ini artikel jurnal
    akan terlengkapi dengan identitas terbitan seperti ISSN, ISSN Online,
    dan DOI untuk masing-masing artikel. Pemegang otoritas yang
    mengeluarkan ISSN di Indonesia adalah Pusat Data dan Dokumentasi Ilmiah
    (PDDI) LIPI. Adapun registrasi DOI menggunakan angka unik yang terdapat dari agensi DOI seperti Crossref.

5. KEBERKALAAN

Jurnal terbit secara berkala. Biasanya dalam terbitan jurnal istilahnya ialah dengan extent atau Issue yang merepresentasikan tahun terbit. Misalnya
extent 1 tahun 2020. Dalam extent ada nomor terbitan yang
merepresentasikan jumlah terbitan dalam satu tahun. Jika jurnal itu
terbit dua kali dalam 1 tahun, maka menjadi No. 1 dan No. 2. Contoh
lengkapnya akan seperti ini. Volume 1 No. 1 Tahun 2020 dan Volume 1 No. 2
Tahun 2020.

Dalam setiap nomor biasanya terdiri minimum lima artikel. Tidak ada batasan maksimal dari jumlah artikel setiap nomor.

6. STRUKTUR PENGELOLA

Pengelolaan jurnal ilmiah mempunyai beberapa kiprah yg khas. Peran-kiprah tadi merupakan editor in chief, editor akademik, & dewan editor. Editor in chief mempunyai tanggung jawab atas berjalannya jurnal Ilmiah. Biasanya editor in chief terdukung beberapa editor bagian yg mempunyai kiprah tersendiri, salah
satunya editor akademik. Editor akademik mempunyai kiprah mendampingi
penulis pada proses editorial, menurut mulai proses awal pengajuan naskah
sampai akhir artikel jurnal terbit. Editorial akademik mempunyai keahlian
spesifik terkait menggunakan disiplin ilmu yg sebagai cakupan jurnal ilmiah.
Editor akademik jua yg akan mencari penelaah buat artikel yg
terka. Proses komunikasi antara editor akademik, penelaah, &
penulis terus berlangsung, hingga jurnal dinyatakan layak & diterima
buat terbit.

Dewan editor merupakan ahli atau pakar yg mempunyai pengetahuan atau kepakaran pada bidang cakupan jurnal ilmiah.
Sementara dewan editor umumnya masih ada dalam jurnal bereputasi international.
Tugas primer menurut dewan editor merupakan menaruh arahan pada pengelola
jurnal supaya validitas karya ilmiah yg dihasilkannya mengikuti
anggaran-anggaran yg sinkron menggunakan baku etika kepenulisan & bebas
menurut pertarungan kepentingan. Secara terpola umumnya anggota dewan editor
melakukan komunikasi minimal 2 kali pada setahun.

7. MEDIA

Jurnal ilmiah sanggup diterbitkan pada 2 bentuk terbitan, yakni cetak &
elektronika. Tetapi buat menunjang aksesibilitas & dampaknya, jurnal
ilmiah diarahkan berbentuk daring elektronika.[11]
dengan demikian, beberapa jurnal pada komunitas eksklusif masih
membutuhkan bentuk cetak & dikirim memakai pos buat menentukan
keabsahan suatu temuan, semisal jurnal Reinwardtia.

Jurnal ilmiah cetak berbentuk cetakan lembaran kertas yg
dijilid menggunakan oplah eksklusif. Sebagai bukti diri publikasi ilmiah,
jurnal cetak dilengkapi menggunakan kode ISSN.
Sedangkan jurnal ilmiah elektronika berbentuk elektronika/digital.
Jurnal ilmiah elektronika dibuat supaya artikel ilmiah bisa diakses
lebih poly pengguna & menerima indeksasi dan sitasi yg baik.[13] Jurnal ilmiah elektronika dilengkapi menggunakan ISSN Online.[14] Untuk menunjang aksesibilitas, setiap artikel jurnal mempunyai DOI menjadi bukti diri unik buat masing-masing artikel. Namun platform yang dipakai untuk menciptakan jurnal elektronika daring tersedia poly pilihan, tetapi biasanya jurnal perguruan tinggi & litbang pada Indonesia dikelola memakai Open Journal Systems. Beberapa akademisi mengunggah makalahnya pada peladen pracetak, seperti arXiv atau INA-Rxiv (RINarxiv)
Faktanya sebelum menerbitkan artikelnya pada karya ilmiah. Hal ini buat
meningkatkan kecepatan klaim temuan, memperoleh saran, atau menerima sitasi
dini.

8. AKREDITASI

Adapun Akreditasi jurnal adalah wujud pengakuan resmi atas penjaminan mutu jurnal
ilmiah melalui aktivitas evaluasi kewajaran penyaringan naskah,
kelayakan pengelolaan, & ketepatan ketika terbitnya jurnal tadi. Di Indonesia, otoritas akreditasi jurnal terpelihara oleh Kemenristek/BRIN melalui Akreditasi Jurnal Nasional (Arjuna)

Bagaimana sobat publikasi, apakah masih bingung dengan 8 hal diatas ?

kami mempunyai produk Pengelolaan Jurnal Menuju Terakreditas (PJMT) yang siap membantu sobat publikasi dalam mewujudkan impian nya yaitu mempunyai jurnal dalam afiliasi nya.

konsultasikan kepada admin publikasi indonesia ya, klik link dibawah ini :

Konsultasi GRATIS

By Aldo Faisal Umam

Saya seorang dosen muda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *