Turnitin menjadi salah satu alat paling populer dalam mendeteksi plagiarisme di dunia akademik. Namun, tidak semua orang tahu bahwa ada fitur khusus bernama No Repository Turnitin, yang memungkinkan pengguna melakukan pengecekan tanpa menyimpan dokumen di database Turnitin.
Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu No Repository Turnitin, fungsinya, cara menggunakannya, hingga kelebihan dan kekurangannya.
Pengertian No Repository Turnitin

Sebelum memahami bagaimana cara kerja fitur ini, penting untuk mengetahui terlebih dahulu pengertian dari No Repository Turnitin dan bagaimana perbedaannya dengan repository biasa.
1. Arti No Repository Turnitin dalam sistem pengecekan
No Repository Turnitin adalah mode pengecekan dokumen di Turnitin yang tidak menyimpan file ke dalam database permanen sistem.
Artinya, setelah proses pengecekan selesai, dokumen tidak akan diarsipkan atau disimpan di server Turnitin.
Hasil laporan tetap bisa dilihat, tetapi file aslinya tidak akan digunakan sebagai pembanding di masa depan.
2. Apa perbedaan No Repository dan Repository biasa
Pada mode repository biasa, setiap dokumen yang diunggah akan otomatis tersimpan di database Turnitin. File tersebut kemudian dapat menjadi referensi saat ada pengecekan berikutnya.
Sebaliknya, pada No Repository, dokumen hanya diperiksa sekali tanpa disimpan, sehingga tidak menimbulkan duplikasi atau “false similarity” ketika dicek ulang.
Akun Turnitin No Repository Adalah

Untuk menggunakan mode ini, biasanya diperlukan akun khusus yang memiliki akses ke pengaturan repository. Akun ini tidak tersedia untuk semua pengguna secara umum.
1. Penjelasan tentang akun khusus No Repository
Akun No Repository biasanya digunakan oleh instansi pendidikan atau lembaga penelitian yang memiliki lisensi resmi Turnitin.
Admin atau dosen dapat mengatur agar submission mahasiswa tidak disimpan dalam database, sehingga pengecekan bisa bersifat sementara.
2. Siapa yang biasanya menggunakan akun jenis ini
Mode ini sering digunakan oleh mahasiswa, dosen pembimbing, dan editor akademik yang ingin memastikan karya ilmiah belum terindikasi plagiarisme sebelum versi final dikumpulkan ke repository utama kampus.
Baca Juga : Cara Membaca Hasil Cek Turnitin
Fungsi dan Tujuan No Repository Turnitin

Penggunaan No Repository bukan sekadar untuk kenyamanan, tetapi juga memiliki tujuan penting dalam menjaga integritas karya ilmiah.
1. Mengapa dosen dan mahasiswa memilih mode ini
Mode ini dipilih agar dokumen tidak terdeteksi sebagai duplikat saat dilakukan pengecekan ulang. Misalnya, mahasiswa yang ingin mengecek draft skripsi beberapa kali tanpa takut hasilnya naik karena sistem mengenali versi sebelumnya.
2. Kelebihan dari segi privasi dan keamanan data
Dengan No Repository, file tidak disimpan permanen di server, sehingga keamanan dan kerahasiaan data lebih terjamin. Hal ini sangat penting untuk karya ilmiah yang belum dipublikasikan atau masih dalam tahap revisi.
Perbedaan Repository dan No Repository di Turnitin
Meski terlihat mirip, kedua mode ini memiliki perbedaan mendasar yang memengaruhi hasil pemeriksaan plagiarisme.
1. Bagaimana dokumen disimpan dalam kedua mode ini
Dalam repository mode, setiap dokumen disimpan di database internal Turnitin, sedangkan pada No Repository, sistem hanya melakukan pengecekan sementara tanpa menyimpan file.
2. Dampak terhadap pengecekan plagiarisme
Karena file tidak disimpan, dokumen yang dicek dengan No Repository tidak akan menjadi sumber pembanding bagi pengecekan lainnya. Ini berguna agar pengecekan awal tidak memengaruhi hasil akhir.
No Repository Turnitin Artinya: Tidak Tersimpan di Database

Secara teknis, fitur No Repository bekerja dengan memproses dokumen tanpa menambahkannya ke koleksi Turnitin Global Database.
1. Penjelasan teknis cara kerja sistem Turnitin
Ketika pengguna mengunggah dokumen di mode No Repository, sistem hanya memindai teks dan membandingkannya dengan miliaran sumber daring serta database internal lain, lalu menghasilkan similarity report tanpa menyimpan file.
2. Mengapa mode ini cocok untuk pengecekan sementara
Mode ini sangat ideal untuk pengecekan awal (pre-check) sebelum pengumpulan akhir. Mahasiswa dapat memeriksa plagiarisme tanpa risiko hasil akhir menunjukkan persentase tinggi akibat dokumen terdahulu yang tersimpan.
Langkah Menggunakan Turnitin No Repository

Agar hasil pengecekan tetap akurat dan aman, pengguna perlu memahami langkah-langkah dasar dalam menggunakan mode ini.
1. Cara memilih mode No Repository sebelum upload
Saat membuat submission di Turnitin, pengajar atau admin harus memilih “No Repository” pada opsi “Submit papers to”. Setelah itu, file yang diunggah tidak akan disimpan di database Turnitin.
2. Tips agar hasil tetap akurat dan aman
Gunakan format file standar (Word atau PDF), hindari perubahan struktur teks yang bisa mengacaukan deteksi, dan pastikan koneksi stabil selama proses upload agar laporan similarity dapat dihasilkan dengan tepat.
Keuntungan dan Kekurangan Menggunakan Mode No Repository

Setiap fitur memiliki kelebihan dan batasan, termasuk mode No Repository. Mengetahui keduanya akan membantu pengguna memilih opsi yang tepat sesuai kebutuhan.
1. Manfaat bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti
Mode ini memberikan fleksibilitas tinggi, memungkinkan pengecekan berulang tanpa takut duplikasi. Cocok bagi mahasiswa yang sedang revisi skripsi, dosen pembimbing, maupun editor jurnal.
2. Risiko jika digunakan secara tidak tepat
Kelemahannya, dokumen yang tidak disimpan tidak bisa dijadikan bukti resmi jika terjadi sengketa plagiarisme, karena file tidak tercatat di database. Oleh karena itu, mode ini lebih cocok untuk pengecekan sementara, bukan pengumpulan final.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa No Repository Turnitin adalah fitur penting untuk melakukan pengecekan plagiarisme tanpa risiko dokumen tersimpan permanen di server.
Mode ini sangat berguna bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti yang ingin memastikan keaslian karya ilmiah sebelum publikasi atau pengumpulan akhir.
Dengan memahami cara kerja dan fungsinya, pengguna bisa memaksimalkan Turnitin dengan aman, efisien, dan tetap menjaga integritas akademik.
FAQ
Yaitu fitur di Turnitin yang memungkinkan pengecekan plagiarisme tanpa menyimpan dokumen di database. Setelah proses selesai, file tidak tersimpan sehingga tidak menimbulkan duplikasi saat dicek ulang.
Pada mode Repository, dokumen akan disimpan di database Turnitin dan bisa menjadi referensi pengecekan berikutnya. Sedangkan No Repository hanya melakukan pengecekan sementara tanpa menyimpan dokumen.
Mode ini biasanya digunakan oleh mahasiswa, dosen, dan peneliti yang ingin melakukan pengecekan awal (pre-check) sebelum pengumpulan akhir agar hasil similarity tetap rendah.


