Struktur Jurnal

Sebagai seorang dosen, menulis jurnal ilmiah seolah menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Jurnal ilmiah diterbitkan sebagai cara atau media untuk menyebarluaskan hasil penelitian disiplin atau subdisiplin tertentu, maka sudah sewajarnya mengetahui dari Struktur Jurnal agar tulisan bisa sesuai dengan standar penulisan jurnal yang berlaku.

Publikasi jurnal ilmiah biasanya berbentuk artikel, termasuk laporan penelitian, tinjauan pustaka, saran teoritis atau artikel opini yang belum teruji.

Bacaan Lainnya

Format artikel yang diterbitkan tergantung pada kebijakan organisasi jurnal itu sendiri atau penerbit jurnal.

Artikel yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah ditulis oleh individu dalam komunitas ilmiah. Komunitas ilmiah dapat terdiri dari mahasiswa, guru, dosen, peneliti, profesor, jurnalis, dll.

Penulisan artikel dapat dilakukan secara individu maupun kolektif. Secara umum, kita sudah mengetahui bahwa artikel yang ditulis harus ilmiah, artinya dihasilkan melalui proses penelitian yang menerapkan metode ilmiah.

Jurnal ilmiah sebagai sumber ilmu tidaklah mudah

Struktur Jurnal

Tujuan jurnal adalah untuk mengembangkan penelitian yang telah ditulis dan menjadi referensi bagi peneliti lain yang melakukan kegiatan penelitian sejenis.

Secara umum, jurnal memiliki materi yang luas, tetapi sangat padat, hanya 6 hingga 8 halaman, tetapi setiap kalimat memiliki nilai ilmiah.

Secara umum, terbitan berkala adalah terbitan berkala berupa artikel yang diterbitkan secara berkala.

Penulisan artikel dapat dilakukan secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Secara umum, kita sudah mengetahui bahwa artikel yang ditulis harus ilmiah, artinya dihasilkan melalui proses penelitian yang menerapkan metode ilmiah.

Jurnal ilmiah sebagai sumber ilmu pengetahuan dibuat melalui kerja keras.

Tujuan pembuatan jurnal adalah untuk mengembangkan penelitian yang telah ditulis dan menjadi referensi bagi peneliti lain yang melakukan kegiatan penelitian sejenis, namun jangan sampai lupa akan struktur jurnal yang benar juga.

Secara umum, jurnal memiliki materi yang luas, tetapi sangat padat, hanya 6 hingga 8 halaman, tetapi setiap kalimat memiliki nilai ilmiah.

Berikut Penjelasan mengenai struktur jurnal ilmiah yang benar.

Struktur Jurnal Ilmiah

Harus ada 8 pengaturan dalam buku harian Anda. Mulai dari judul, abstrak, pendahuluan, bahan dan metode, hasil, pembahasan, kesimpulan dan daftar pustaka. 

1. Judul

Pengertian jurnal ilmiah. Jelas saat membuat judul jurnal. Judul akan memudahkan pembaca untuk memahami esensi jurnal tanpa harus membaca seluruh isi jurnal.

Misalnya, Anda membuat jurnal yang disebut “Laporan Laboratorium Fisika”. Judul seperti ini kurang efektif bagi pembaca karena tidak menggambarkan isi jurnal.

Beberapa pembaca terlalu malas untuk membaca jurnal karena judulnya saja tidak cukup detail. Pilih judul yang jelas, seperti “Effects of Centrifugal Force on Wind.” Judul ini akan memudahkan pembaca yang ingin memahami gaya sentrifugal jurnal. 

2. Abstrak

Setelah jurnal, yang harus diperhatikan adalah abstraknya. Sekilas abstrak hampir sama dengan abstrak, namun sebenarnya berbeda. b strax biasanya ditulis di akhir.

Bagian abstrak jurnal ilmiah digunakan untuk mencerna secara singkat isi jurnal. Abstrak ditulis sebagai penjelasan jurnal, tanpa mengacu pada jurnal.

Anda harus menggunakan setidaknya 250 kata untuk meringkas tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan dalam abstrak.

Saat menulis abstrak, hindari penggunaan singkatan atau tanda kutip. Abstrak harus dapat eksis secara mandiri tanpa catatan kaki. 

3. Pendahuluan

Setelah ringkasan, Anda dapat masuk ke bagian pendahuluan. Pendahuluan adalah pernyataan tentang kasus yang sedang Anda selidiki.

Di bagian ini, Anda harus memberikan informasi kepada pembaca untuk memahami tujuan spesifik dalam kerangka teoretis yang lebih besar.

Bagian ini juga mencakup isu-isu latar belakang, seperti ringkasan dari setiap penelitian yang telah dilakukan dan bagaimana eksperimen dapat membantu memperjelas atau memperluas pengetahuan di bidang umum.

Ingat, jangan membuat pendahuluan terlalu luas, agar pembaca tidak bingung keberadaannya. 

4. Bahan dan Metode

Langkah selanjutnya adalah menentukan bahan dan metode. Pada bagian ini, Anda akan menjelaskan proses eksperimen yang sedang berlangsung.

Informasi yang dijelaskan di sini meliputi desain eksperimen, peralatan yang digunakan, metode pengumpulan data, deskripsi lokasi, dan tipe kontrol.

Perlu dicatat bahwa pada bagian ini kita harus menjelaskan secara rinci dan jelas. Hindari penggunaan kata-kata yang membingungkan.

Berbicara tentang ide, biarkan pembaca segera memahami informasi yang Anda tulis.

5. Hasil

Di bagian hasil, Anda dapat menampilkan ringkasan data dan ikhtisar dalam bentuk teks, tabel, atau gambar.

Harap diingat bahwa informasi yang diberikan di bagian ini hanya hasil yang ditampilkan.

Tidak ada interpretasi data atau kesimpulan yang diambil dari data yang Anda peroleh. Harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan menggunakan teks naratif untuk menyajikan data informasi dalam bentuk tabel atau grafik. 

6. Pembahasan

Dilihat dari data yang Anda dapatkan, Anda hanya dapat membalas secara detail di area diskusi.

Pada bagian pembahasan, Anda dapat menjelaskan data yang ada dengan menggunakan pola yang diamati. Hal ini dapat dilihat dengan jelas dari hubungan antara masing-masing variabel eksperimen yang penting dan korelasi antar variabel.

Untuk setiap eksperimen yang terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh orang lain, Anda harus membuat interpretasi yang berbeda dari hipotesis atau hasil yang berbeda atau serupa.

Namun, perlu dicatat bahwa setiap eksperimen yang dilakukan tidak selalu mengacu pada hasil atau tren yang besar agar menjadi penting.

Jika Anda menemukan hasil negatif, Anda dapat menjelaskan apa penyebabnya.

Mungkin dari hasil negatif tersebut sebenarnya Anda mendapatkan hasil penting yang harus diubah dalam kegiatan penelitian selanjutnya. 

Baca Juga: Publikasi Jurnal

7. Kesimpulan

Menarik kesimpulan dari semua percobaan yang telah dilakukan.

Maksudnya adalah peneliti akan mengacu pada pernyataan tersebut ketika menyajikan setiap informasi yang dipelajari.

8. Daftar Pustaka

Pengertian jurnal ilmiah. Saat membuat jurnal, jangan lupa mencantumkan daftar pustaka di halaman terakhir.

Bagian bibliografi adalah kumpulan nama-nama dokumen yang kami gunakan sebagai referensi dalam buku harian.

Dari semua informasi yang berupa kutipan, kita harus menyusun daftar pustaka sesuai dengan kaidah kepustakaan yang ditulis dengan baik dan benar.

Dilihat dari kerumitan tata letak jurnal, tentu sebanding dengan manfaatnya yang bisa dimanfaatkan banyak orang. Nah pada artikel kali ini kami akan menjelaskan 5 manfaat jurnal yang bisa digunakan semua orang. 

Akhir Kata Demikian ulasan mengenai struktur jurnal ilmiah, semoga dapat membantu Anda dalam proses penulisan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *