Bagi Anda yang masih bingung dengan perbedaan antara Jurnal SINTA dan Jurnal SCOPUS, Anda telah datang ke tempat yang tepat. Anda akan temukan semua jawabannya disini. Yuk, Simak sampai bawah.
Di lingkup Akademisi tentunya sudah tidak asing dengan Jurnal SINTA dan Jurnal SCOPUS, namun sudahkah Anda mengetahui perbedaan Jurnal SINTA dan Jurnal SCOPUS tersebut? Pada dasarnya keduanya merupakan database untuk jurnal yang sudah terpublikasi.
Jika selama ini masih kebingungan dan sedikit kesulitan untuk membedakan antara Jurnal SINTA dan Jurnal SCOPUS. Maka Anda bisa menyimak penjelasan di bawah ini.
Jurnal SINTA dan Jurnal SCOPUS tentunya memiliki perbedaan. Ada beberapa aspek yang menjadi factor perbedaan antara Jurnal Nasional dan Internasional. Disini kami akan membahas mengenai perbedaan antara kedua Jurnal tersebut.
Perbedaan Jurnal SINTA dan Jurnal SCOPUS
SINTA berbeda dengan alat pengindeks yang sudah ada, seperti Google Scholar, Portal Garuda, Indonesia Science and Technology Index (InaSTI) dan Indonesian Publication Index (IPI).
SINTA sudah mengarah ke portal pengindeks global (Internasional) seperti SCOPUS yang sudah memiliki fitur yang lebih lengkap karena sudah dilengkapi dengan beberapa fitur seperti: Citation, Networking, Research dan Score.
Pada bagian Citation menampilkan h-index dalam kurun waktu pertahun untuk Google Scholar dan SCOPUS. Sedangkan pada bagian networking, Anda dapat mengetahui networking dengan peneliti lain yang pernah mengadakan kerjasama dengan Anda
Dari penjelasan di atas, maka bisa dipahami mengenai perbedaan Jurnal SINTA dan Jurnal Scopus. Apabila belum jelas, maka Anda bisa menyimak rangkuman di bawah ini:
Baca Juga : Cara Mengecek Sinta Jurnal
1. Pengertian Jurnal SINTA Dan Jurnal SCOPUS
Perbedaan yang pertama antara Jurnal SINTA dengan Jurnal SCOPUS adalah dari pengertiannya. Dimana Jurnal Sinta secara garis besar adalah database Jurnal-Jurnal Nasional yang sudah terakreditasi oleh ARJUNA.
Sementara Jurnal SCOPUS merupakan database untuk Jurnal Internasional bereputasi. Dimana reputasi Jurnal ini bisa dilihat dari kinerja Jurnal dan kinerja beberapa aspek yang menyertainya. Seperti Penulis, Author, dan lain-lain.
Sehingga SINTA bisa dituju untuk membuktikan seorang Dosen dan Peneliti sudah menerbitkan Jurnal Nasional terakreditasi. Sementara SCOPUS bisa menjadi media untuk membuktikan Dosen sudah mempublikasikan Jurnal Internasional bereputasi.
Jika ingin mencari referensi Jurnal, maka SINTA bisa dituju untuk mendapatkan Jurnal-Jurnal Nasional berkualitas. Sementara untuk memenuhi kebutuhan Jurnal Internasional berkualitas bisa ke SCOPUS.
2. Cakupan Jurnal
Perbedaan yang kedua dari Jurnal SINTA dan Jurnal SCOPUS adalah pada cakupannya. Sebagaimana penjelasan di poin sebelumnya, SINTA mencakup Jurnal bertaraf nasional.
Sehingga Jurnal lokal dan Jurnal-Jurnal Nasional yang belum terakreditasi tidak bisa masuk ke database ini. Perlu usaha lebih agar Jurnal yang dipublikasikan bisa terakreditasi oleh ARJUNA sehingga bisa segera masuk ke SINTA.
Sementara cakupan Jurnal SCOPUS tentu saja Jurnal berskala Internasional, itupun bukan sembarang Internasional. Melainkan Jurnal Internasional yang sudah memenuhi sejumlah standar sehingga kualitasnya terjamin dan terbukti.
Sama-sama bereputasi tinggi namun cakupannya berbeda dan setiap SINTA / SCOPUS jika ingin terindeks SINTA maka perlu teindeks indexing basic ataupun menengah. Misalnya Google Scholer, Garuda, dimension, memilki DOI.
Sementara SCOPUS Google Scholer, Base, Dimension, memilki DOI, terindeks indexing menengah EBSCO
Jurnal Nasional cukup membahas konten mengenai Local/ Nasional. Sementara Jurnal Internasional cakupannya secara menyeluruh ( content pembahasannya mampu memberi pemahaman yang juga diperlukan juga secara Internasional )
3. Standar Jurnal
Perbedaan Jurnal SINTA dan Jurnal SCOPUS berikutnya adalah pada standar. Jadi, sebagai database yang merangkum Jurnal dengan kualitas tinggi. Baik Sinta maupun SCOPUS tentu memiliki standar yang tinggi juga.
Jurnal Internasional harus terindeks oleh indeks Jurnal Ilmiah yang diakui secara Internasional seperti DOAJ atau SCOPUS.
Misalnya Google Scholer, Garuda, Dimension, memilki DOI.
Sementara SCOPUS Google Scholer, Base, Dimension, memilki DOI, terindeks Indexing menengah EBSCO
Estimasi Jurnal SINTA bisa terhitung cepat, sedangkan estimasi SCOPUS lebih lama karena melalui beberapa tahapan Editor dari berbagai Negara dan Reviewer dari berbagai Benua.
Baca Juga : Cara Mencari Jurnal Di Scopus
Apa itu Jurnal SINTA
Sebelum mengetahui detail perbedaan Jurnal SINTA dan Jurnal SCOPUS ada baiknya mengenal kedua database ini satu per satu. Pertama adalah Sinta yang memiliki kepanjangan Science and Technology Index.
SINTA bisa dikatakan sebagai “Scopus ala Kemenristek Dikti” yang memiliki skema dan fitur sama sebagai database.
Setiap Jurnal Ilmiah yang berkualitas akan terindeks atau masuk ke dalam database SINTA. Khususnya Jurnal Nasional terakreditasi.
Bagi kalangan Akademisi yang membutuhkan referensi dalam bentuk Jurnal Nasional. Maka bisa masuk ke laman resmi kami, sebab disini semua Jurnal yang masuk merupakan Jurnal terakreditasi.
Dosen yang memiliki kewajiban mempublikasikan Artikel Ilmiah dalam bentuk jurnal nasional maupun Internasional.
Kemudian harus berusaha keras memenuhi standar Akreditasi pada Jurnal agar bisa terindeks di SINTA.
Apa Itu Jurnal Scopus?
Supaya lebih mudah memahami perbedaan Jurnal SINTA dan Jurnal SCOPUS, maka selain mengenal SINTA. Juga perlu mengenal apa itu SCOPUS.
Scopus secara umum merupakan pangkalan data (database) pustaka yang sudah memenuhi standar dan reputasi di Jurnal Internasional.
Baca Juga : Jurnal Scopus Cepat Terbit
Tips Untuk Membuat Jurnal SINTA atau SCOPUS
Tidak semua orang mengetahui teknik penulisan Jurnal Internasional yang tepat. Hal ini dikarenakan Jurnal Internasional ditulis dalam bahasa standar dan memiliki aturan penulisan.
Penulisan di Jurnal Internasional biasanya ditulis secara berurutan dari judul hingga sumber yang digunakan. Berikut tips-tips nya :
- Tingkatkan latihan menulis Anda
- Tentukan pembaca
- Identifikasi topik penelitian
- Tulis artikel yang menarik minat pembaca Anda
- Koreksi teks
- Hindari plagiarisme
Setelah Anda mengetahui tips-tips membuat jurnal SCOPUS, langkah selanjutnya dapat dipastikan Anda akan mendaftarkan Jurnal tersebut ke SINTA ataupun SCOPUS.
Nah, bagaimana cara melakukan pendaftaran Jurnal terindeks SCOPUS?
Cara Melakukan Pendaftaran Jurnal Terindeks SCOPUS
Jurnal yang terindeks SCOPUS merupakan jurnal yang sudah terindeks berskala Internasional. Untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal, Anda harus memastikan bahwa Anda harus memiliki Id SCOPUS.
ID SCOPUS ini akan Anda dapatkan ketika Anda sudah melakukan Publikasi Jurnal. Jadi secara otomatis nama Anda langsung teridentifikasi melalui SCOPUS.
Untuk mendapatkan ID tersebut, Anda bisa melakukan pengecekan dengan langkah-langkah berikut ini.
- Buka laman SCOPUS di www.scopus.com
- Klik pada author search
- Isi kolom nama dan afiliasi Anda
- Klik tombol search, jika nama Anda sudah terdaftar, pasti akan muncul
- Klik kanan angka satu lalu klik copy dan tempelkan link tersebut
- Nah, dari situlah Anda bisa menemukan ID SCOPUS Anda.
Lantas, bagaimana cara melakukan pendaftaran Jurnal terindeks SINTA?
Cara Melakukan Pendaftaran Jurnal Terindeks SINTA
Untuk bisa mendaftarkan hasil tulisan Anda pada SINTA, Anda harus memperhatikan beberapa tahap yang ada. Langkah paling awal yang harus Anda ikuti adalah:
- Melakukan penelusuran URL Google Scholar dan indeksasi pada google scholar inclusion
- Lakukan penelusuran ID SCOPUS dan perbaikan data SCOPUS Anda
- Lakukan input form registrasi SINTA
- Setelah itu Anda akan mendapatkan aktivasi melalui email
- Lakukan update data profil dan dokumen
Salah satu upaya untuk mengetahui Jurnal Anda sudah terindeks atau belum adalah dengan mengetahui ciri-ciri nya terlebih dahulu. Nah, untuk mengetahui ciri-ciri Jurnal sudah Terindeks atau belum, Anda bisa cek disini : 7+ Ciri-Ciri Jurnal Terindeks Scopus Yang Wajib Kamu Ketahui!
Akhir Kata
Nah, Itulah Beberapa perbedaan antara Jurnal SINTA dan Jurnal SCOPUS. Semoga pertanyaan-pertanyaan yang selama ini muncul di benak Anda, dapat terjawab dengan tuntas di pembahasan ini. Sekian Terimakasih!
FAQ
Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika akademik, Memiliki ISSN, Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol dan Tiongkok), Memiliki terbitan versi online
urnal belum muncul di Sinta karena belum ditetapkan Akreditasi maupun keluar hasil penilaian evaluasi jadi Jurnal dapat menunggu sampai periode akreditasi selesai.
Anda bisa masuk ke http://e-resources.perpusnas.go.id/. Setidaknya dengan mengakses halaman ini, Anda bisa mendapatkan jurnal ber-ISSN dengan mudah, lengkap dan tentunya gratis.