Ciri-Ciri Dari Jurnal Predator Beserta Dampaknya

Setiap dosen dan peneliti memiliki kebutuhan untuk memahami ciri ciri jurnal predator supaya bisa lebih mudah menghindarinya. Jurnal predator adalah salah satu resiko dari proses

Rudi Ferdiansah

[addtoany]

Ciri-Ciri Dari Jurnal Predator Beserta Dampaknya

Setiap dosen dan peneliti memiliki kebutuhan untuk memahami ciri ciri jurnal predator supaya bisa lebih mudah menghindarinya. Jurnal predator adalah salah satu resiko dari proses publikasi hasil penelitian dan harus Anda Tahu.Kemunculan jurnal predator memang memanfaatkan kesempatan di tengah perlunya publikasi hasil penelitian.

Dosen dan peneliti tentu memahami betapa sulitnya proses publikasi tersebut. Kondisi ini kemudian pelaku manfaatkan seperti penerbit jurnal predator untuk mengambil keuntungan. Modusnya adalah memberi iming-iming jurnal yang pasti terbit.

Padahal, jurnal predator memiliki dampak signifikan pada kualitas jurnal dan reputasi penulisnya. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Ciri-Ciri Jurnal Predator Yang Wajib Anda Tahu!!

Ciri-Ciri Dari Jurnal Predator Beserta Dampaknya

Dampak dari jurnal predator tentu perlu Anda waspadai. Solusinya adalah dengan mengenal apa itu jurnal predator dan ciri-cirinya. Berikut adalah  ciri-ciri jurnal predator yang tentu perlu Anda pahami :

1. Proses Penyuntingan Cepat

Ciri yang pertama dari jurnal predator adalah terkait proses penyuntingan yang berlangsung terlalu cepat. Secara umum, bagian editor suatu penerbitan jurnal ilmiah memerlukan waktu editing sekitar 5 minggu.

Jika proses penyuntingan ini lebih cepat, maka bisa disimpulkan tidak dilakukan proses penyuntingan. Alias tanpa penyuntingan, yang tentu membuat prosesnya berjalan terlalu cepat dan mencurigakan.

2. Biaya Publikasi Kelewat Mahal

Biaya untuk proses publikasi memang wajar jika mahal, khususnya jika ingin mempublikasikan jurnal OA. Namun semahal apapun biaya publikasi biasanya penerbit lakukan setelah proses penyuntingan selesai.

Sehingga ketika Anda menemukan situs jurnal yang memaksa melakukan pembayaran padahal baru melakukan submit. Maka besar kemungkinan situs tersebut adalah situs jurnal predator.

Sebab ciri-ciri jurnal predator salah satunya adalah membebankan biaya padahal baru submit. Selain itu akan muncul biaya-biaya lain yang sebenarnya tidak rasional, sebab pelaku akan mencoba memeras penulis.

Maka, Anda wajib berhati-hati dan memastikan pembayaran baru action usai proses penyuntingan. Sebab ketika selesai disunting maka naskah karya tulis ilmiah baru siap diterbitkan, dan penulis baru akan dikenakan biaya untuk mengurus penerbitan atau publikasi tersebut.

3. Laman Jurnal Terlihat Buruk

Ciri-ciri jurnal predator berikutnya adalah lamah atau halaman situs yang terlihat buruk dan jauh dari kesan profesional. Sebab pengelolaan situs ala kadarnya,tanpa memperhatikan masalah tata bahasa, tata letak, dan sebagainya.

Jika menjumpai situs yang banyak melakukan typo, banyak iklan yang tampil di setiap halaman, dan semacamnya. Maka patut untuk curiga, karena situs untuk proses publikasi jurnal ilmiah tampil bagus dan profesional.

Oleh sebab itu, jangan mudah tergiur dengan iming-iming kemudahan dan kecepatan publikasi jurnal. Melainkan fokus pada prosedur yang sudah berlaku dan umum, sehingga aman meskipun prosesnya lebih lama dan tahapannya panjang.

4. Waktu Penerbitan Tidak Jelas

Saat menyusun jurnal ilmiah dijamin ingin segera dipublikasikan untuk berbagai keperluan. Hanya saja ketika tersangkut di dalam situs jurnal predator, waktu penerbitan atau publikasi menjadi tidak jelas.

Pihak pengelola penerbitan dijamin akan selalu menjanjikan proses publikasi cepat. Bahkan janji akan terbit pada edisi sekian sampai sekian dan seterusnya. Namun pada kenyataannya, apa yang mereka katakan tidak pernah terlaksana.

Jurnal ilmiah yang Anda susun dengan susah payah tidak pernah terbit oleh pelaku jurnal predator tersebut. Oleh sebab itu, pastikan untuk mengetahui ciri-ciri jurnal predator satu ini dan ciri lainnya.

Sebab semakin dini mengetahui suatu situs adalah pelaku jurnal predator maka semakin mudah untuk menghindarinya. Sehingga bisa memastikan jurnal yang disusun terpublikasi dengan prosedur yang jelas dan waktu publikasi yang jelas pula.

5. Isi Jurnal Masih Berantakan

Tanpa melewati proses penyuntingan atau editing, sekaligus tanpa proses review dari para ahli di suatu bidang. Maka tidak hanya kualitas jurnal yang rendah, melainkan juga struktur isinya berantakan.

Jadi salah satu ciri-ciri jurnal predator adalah isi yang tidak terstruktur dengan baik, alias tidak rapi. Ada banyak pembahasan yang loncat dan tidak saling berhubungan bahkan dari depan sampai akhir maupun dari tengah ke halaman tengah yang lain.

Selain itu akan sering ada kesalahan ketik, kesalahan dalam menggunakan kosa kata, penulisan yang tidak sesuai EYD, dan masih banyak lagi kesalahan teknis lainnya.

Jika jurnal seperti ini tebit maka akan panen komplain, Sehingga reputasi penulis dan penerbit jurnal ilmiah akan menjadi tanda tanya. Oleh sebab itu, untuk mengetahui jurnal predator atau tidak bisa Anda lihat pula dari isi jurnal yang telah mereka kerjakan.

Bisa jadi, isinya memang kurang begitu bagus dan susah untuk dipahami. Anda pun wajib menghindari jurnal semacam ini, karena bisa menurunkan kredibilitas diri sebagai penulis karya ilmiah.

6. Membahas Banyak Bidang Ilmu

Pernahkah menjumpai jurnal ilmiah yang didalamnya membahas lebih dari satu bidang keilmuan? Dijamin belum pernah, sekalinya pernah maka itu adalah jurnal predator.

Sebab secara umum dan idealnya, satu jurnal akan fokus di satu bidang keilmuan. Sebab memang penulis susun dan peneliti yang fokus pada satu bidang yang menjadi topik penelitian.

Jurnal predator akan tampak sebaliknya, yakni memiliki isi yang membahas lebih dari satu atau bahkan banyak bidang keilmuan. Misalnya saja dari halaman judul akan membahas bidang ekonomi, maka di bagian lain akan masuk bidang fisika, matematika, dan lain sebagainya.

Hal ini membuat isi jurnal tidak fokus dan tidak layak sebagai jurnal ilmiah. Selain itu juga menjadi ciri-ciri jurnal predator yang wajib Anda waspadai.

Kasus jurnal predator seringkali datang dalam bentuk email marketing, yakni berisi penawaran untuk mempublikasikan jurnal ilmiah. Ada banyak promo dan kemudahan mereka tawarkan yang tentu membuat seorang dosen dan peneliti sulit untuk menolak.

Tidak semua email marketing berujung pada jurnal predator, namun jika memiliki beberapa atau bahkan semua dari ciri-ciri jurnal predator yang Admin jelaskan. Maka Anda wajib untuk curiga dan waspada.

Baca Juga : Pembuatan Jurnal Ilmiah

Dampak yang Ditimbulkan Dari Jurnal Predator

Secara umum, minimnya pemahaman mengenai ciri-ciri jurnal predator meningkatkan resiko terkena tindakan jurnal predator. Dampak yang ditimbulkan pun tidak bisa disepelekan, diantaranya adalah:

1. Mengancam Kualitas

Jurnal predator tidak melewati proses peer review dan juga tidak ada proses penyuntingan. Sehingga hasil tulisan penulis akan publish apa adanya, yang tentu ada kemungkinan terjadi kesalahan.

Kondisi ini tentu membuat kualitas dari jurnal predator diragukan dan juga tidak diakui. Para penulis pun wajib menghindarinya untuk menjaga kualitas dari karya tulis ilmiah.

2. Rawan Plagiarisme

Tanpa penyuntingan dan pengecekan ulang, tentunya jurnall predator rawan terhadap tindakan plagiarisme. Hal ini bisa menurunkan kualitas tulisan sekaligus kredibilitas dari penulis. Parahnya lagi, bisa memaksa penulis berurusan dengan kasus hukum jika ada pihak yang menuntut.

3. Terdapat Aksi Memeras Penulis

Jurnal predator dengan segala ciri-ciri jurnal predator juga membuka kesempatan bagi pelakunya untuk memeras penulis. Kebanyakan jurnal predator sudah membebankan biaya kepada penulis saat akan submit karya tulis ilmiah.

Belum lagi dengan biaya-biaya lainnya, sehingga penulis bisa menjadi korban pemerasan. Padahal karya tulis yang disusun bisa jadi kualitasnya tidak maksimal dan publikasinya pun tidak diakui pihak manapun.

4.  Memberi Reputasi Buruk bagi Penulis

Penulis tentu tidak sengaja menerbitkan jurnal predator, bisa karena tidak tahu apa itu jurnal predator maupun ciri-ciri jurnal predator tersebut. Sehingga terjebak dalam jurnal predator yang berdampak pada reputasinya.

Pasalnya jurnal predator memiliki kualitas yang buruk sekaligus rawan plagiarisme. Sehingga ketika dipublikasikan maka reputasi penulis akan ikut menjadi buruk. Sebab dianggap menerbitkan karya tulis ilmiah dengan kualitas rendah.

Baca Juga : Cara Membuat Resume Jurnal Ilmiah

BACA JUGA : “Cara Membuat Jurnal Internasional”

Cara Mengatasi Jurnal Predator dalam Publikasi Ilmiah

Ciri-Ciri Dari Jurnal Predator Beserta Dampaknya

1. Penelitian Awal tentang Jurnal

Sebelum mengirimkan artikel Anda ke jurnal tertentu, lakukan penelitian awal tentang reputasi jurnal tersebut. Periksa apakah jurnal tersebut terdaftar di indeks jurnal yang diakui secara internasional, seperti Scopus, PubMed, Web of Science, atau Directory of Open Access Journals (DOAJ). Jurnal-jurnal yang terdaftar di indeks-indeks ini cenderung lebih kredibel.

2. Ketahui Ciri-ciri Jurnal Predator

Jurnal predator memiliki beberapa ciri khas yang dapat diidentifikasi. Beberapa di antaranya termasuk bahasa yang buruk atau kualitas tata letak yang rendah, proses review yang terlalu cepat atau sebaliknya tidak ada proses review, serta meminta biaya publikasi yang tidak masuk akal. Waspadai jurnal-jurnal yang terkesan mencari untung daripada mengejar tujuan ilmiah.

3. Konsultasi dengan Rekan Peneliti

Diskusikan dengan rekan peneliti atau sesama akademisi mengenai pengalaman mereka dengan jurnal tertentu. Berbagi pengalaman dapat membantu Anda mendapatkan wawasan berharga tentang kualitas dan reputasi jurnal tersebut.

4. Perhatikan Etika Publikasi Ilmiah

Pastikan artikel Anda mematuhi etika publikasi ilmiah. Jurnal yang sah akan memiliki pedoman penulis yang jelas dan mengikuti kode etik yang ketat, seperti tentang plagiarisme, pengakuan sumber dana, dan konflik kepentingan.

5. Gunakan Layanan Penilaian Jurnal

Beberapa platform menyediakan layanan penilaian jurnal yang dapat membantu Anda menilai reputasi dan kredibilitas jurnal. Gunakan alat-alat ini untuk mendapatkan informasi yang lebih komprehensif tentang jurnal yang akan Anda pilih.

6. Hati-hati terhadap Spam Email

Jurnal predator sering kali menggunakan metode pemasaran berlebihan melalui email spam. Hindari merespons atau mengirimkan artikel Anda ke jurnal yang tidak Anda kenal melalui email semacam ini.

7. Jangan Buru-buru

Hindari mengirimkan artikel Anda ke jurnal dengan tergesa-gesa. Luangkan waktu untuk memeriksa reputasi jurnal, membaca artikel yang sudah diterbitkan di jurnal tersebut, dan pastikan jurnal tersebut sesuai dengan bidang penelitian Anda.

Akhir Kata

Meskipun proses publikasi jurnal ilmiah ini panjang, melelahkan, dan menelan biaya yang lumayan. Namun, selama memang dipublikasikan tentu akan terasa impas sehingga tidak merasa tertipu dan bebas dari unsur penipuan.

Oleh sebab itu, pastikan memahami semua ciri ciri jurnal predator diatas supaya terhindar dari praktek penerbit jurnal predator yang menurunkan kualitas dan kredibilitas diri sebagai peneliti.


FAQ

Apa yang dimaksud dengan jurnal predator?

Jurnal predator adalah jurnal internasional yang di dalam proses penerbitannya tidak didapati proses peninjauan ilmiah atas naskah yang bisa dipertanggungjawabkan dan/atau jurnal internasional yang telah terindikasi dalam definisi Universitas sebagai jurnal yang kualitasnya diragukan.

Bagaimana cara mengetahui jurnal predator?

Untuk mengetahui daftar jurnal maupun penerbit yang besar kemungkinan predator, beberapa situs menyediakannya, di antaranya https://predatoryjournals.com/ dan https://beallslist.net/. Situs ini diperbaharui terus menerus sejalan dengan temuan dan/atau laporan yang diperoleh.

Bagaimana cara menghindari jurnal predator?

Gunakan Lembaga Indesasi Jurnal Untuk Mengetahui Keasliannya. …
Pastikan Proses Penerbitan Jurnal Dilakukan Secara Profesional. …
Perhatikan Terbitan Jurnal Yang Ada. …
Pastikan Editorial Board nya Jelas.

sumber : duniadosen.com

Related Post

Tinggalkan komentar