Publikasi ilmiah menjadi salah satu pilar utama dalam pengembangan dunia akademik dan penelitian.
Di Indonesia, kualitas jurnal ilmiah di ukur melalui sistem akreditasi nasional yang di kenal dengan SINTA.
Jurnal yang berhasil terakreditasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di nilai telah memenuhi standar mutu tertentu dalam hal pengelolaan, kualitas artikel, serta etika publikasi.
Namun, masih banyak peneliti yang belum sepenuhnya memahami bagaimana mengenali jurnal terakreditasi dengan benar.
Untuk itu, artikel ini hadir sebagai panduan lengkap yang menjelaskan 15 ciri-ciri jurnal terakreditasi secara detail, agar Anda dapat memilih media publikasi yang tepat dan terpercaya.
Apa Itu Jurnal Terakreditasi?

Jurnal terakreditasi adalah jurnal yang telah melewati proses evaluasi resmi oleh pemerintah dan di nyatakan layak dalam aspek manajemen, konten, kualitas editorial, dan konsistensi penerbitan.
Di Indonesia, jurnal terakreditasi di bagi dalam enam kategori, dari SINTA 1 (peringkat tertinggi) hingga SINTA 6.
Publikasi di jurnal-jurnal ini sangat di perhitungkan dalam penilaian angka kredit dosen, syarat kelulusan, maupun pengajuan hibah penelitian.
Kami (Publikasi Indonesia) menyediakan berbagai jasa publikasi jurnal yang sesuai dengan kebutuhan penulis dan institusi.
15 Ciri-Ciri Jurnal Terakreditasi

Berikut ini adalah ciri-ciri lengkap yang dapat dijadikan acuan untuk mengenali jurnal yang telah mendapatkan status akreditasi nasional:
1. Terdaftar di SINTA
Ciri paling mendasar adalah jurnal terdaftar di situs resmi SINTA (https://sinta.kemdikbud.go.id/journals).
Di sana, Anda bisa melihat peringkat, institusi pengelola, serta bidang keilmuannya.
2. Memiliki e-ISSN dan p-ISSN
Jurnal resmi memiliki nomor seri internasional, yaitu e-ISSN (untuk versi daring) dan p-ISSN (untuk versi cetak).
Kedua nomor ini menunjukkan legalitas dan keberadaan jurnal di tataran global.
3. Menggunakan Open Journal Systems (OJS)
Mayoritas jurnal terakreditasi menggunakan sistem OJS sebagai platform pengelolaan artikel, mulai dari pengiriman naskah, proses review, sampai publikasi.
4. Tampilan Website Profesional
Jurnal yang terakreditasi menampilkan situs dengan struktur yang rapi, navigasi mudah, dan memuat informasi penting seperti fokus keilmuan, pedoman penulisan, serta kontak editorial.
5. Proses Peer Review yang Transparan
Jurnal terakreditasi selalu melibatkan reviewer dalam proses seleksi naskah. Penulis akan menerima masukan secara objektif dan harus merevisi sesuai saran yang di berikan.
6. Dewan Redaksi Berkompeten
Editorial board terdiri dari dosen atau peneliti yang memiliki keahlian di bidang terkait, dengan latar belakang pendidikan S2/S3 dan berasal dari berbagai institusi berbeda.
7. Memiliki DOI (Digital Object Identifier)
Setiap artikel di jurnal terakreditasi memiliki DOI yang dapat di gunakan untuk penelusuran dan sitasi digital. DOI menjadi penanda unik bahwa artikel tersebut telah di publikasikan secara resmi.
8. Indeksasi di Database Ilmiah
Selain di SINTA, jurnal terakreditasi biasanya terindeks di Garuda, Google Scholar, Dimensions, Neliti, atau Crossref, yang menandakan artikelnya terdistribusi luas secara ilmiah.
9. Penerapan Etika Publikasi
Jurnal yang baik menerapkan prinsip etika seperti orisinalitas naskah, larangan plagiarisme, penyataan konflik kepentingan, dan prosedur pencabutan artikel (retraction) jika di temukan pelanggaran.
10. Frekuensi Terbit Konsisten
Jurnal terakreditasi memiliki jadwal terbit yang jelas dan konsisten, misalnya dua atau empat kali setahun.
Ketidakkonsistenan terbit bisa menjadi indikator jurnal kurang di kelola secara profesional.
11. SK Akreditasi Resmi dari Kemendikbudristek
Jurnal terakreditasi akan mencantumkan Surat Keputusan (SK) akreditasi beserta nomor dan masa berlakunya.
SK ini dapat di unduh atau di verifikasi melalui portal Arjuna (https://arjuna.kemdikbud.go.id).
12. Transparansi Biaya Publikasi
Jika jurnal memungut biaya publikasi (article processing charge/APC), maka besarannya di jelaskan secara terbuka dan bukan sebagai bentuk eksploitasi. Jurnal predator biasanya tidak transparan dan menagih secara sepihak.
13. Artikel Di tulis Sesuai Format Ilmiah Standar
Artikel di jurnal terakreditasi memiliki struktur ilmiah yang jelas, seperti abstrak, pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan, serta daftar pustaka yang di susun rapi dan sesuai gaya sitasi.
14. Keterlibatan Mitra Bestari dari Berbagai Institusi
Selain tim editor, jurnal terakreditasi biasanya juga melibatkan mitra bestari reviewer dari berbagai universitas atau lembaga riset lain.
Hal ini menunjukkan objektivitas dan cakupan keilmuan yang luas.
15. Adanya Kebijakan Open Access atau Akses Terbatas yang Jelas
Jurnal terakreditasi menjelaskan apakah artikel dapat di akses secara terbuka (open access) atau terbatas (subscription).
Kebijakan ini umumnya di tampilkan pada halaman utama situs jurnal.
Cara Memverifikasi Status Jurnal

Untuk memastikan apakah jurnal yang Anda tuju sudah terakreditasi, ikuti langkah berikut:
- Masuk ke laman https://sinta.kemdikbud.go.id/journals.
- Ketik nama jurnal di kolom pencarian dan periksa status akreditasinya.
- Jika perlu, kunjungi juga portal Arjuna untuk melihat riwayat akreditasi atau SK resminya.
- Hindari jurnal yang tidak jelas asal-usulnya, apalagi jika menjanjikan terbit cepat tanpa review.
Kesimpulan
Mengetahui dan memahami ciri-ciri jurnal terakreditasi adalah langkah penting bagi siapa saja yang ingin mempublikasikan karya ilmiah secara profesional.
Dengan memperhatikan 15 poin di atas, Anda dapat lebih percaya diri dalam memilih jurnal yang tepat, menghindari jurnal predator, serta memastikan bahwa hasil penelitian Anda mendapatkan pengakuan yang layak.
Publikasi bukan hanya soal memenuhi syarat administratif, melainkan juga kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan.
Maka dari itu, pastikan Anda mempublikasikan karya ilmiah di jurnal yang kredibel, terakreditasi, dan di akui secara nasional maupun internasional.
FAQ
Ciri Ciri Jurnal Terindeks Scopus keenam ini memiliki fitur yang harus di tulis oleh penulis dari berbagai negara.
Ciri-Ciri Jurnal Terindeks Scopus keenam ini memiliki fitur yang harus di tulis oleh penulis dari berbagai negara.
Publikasi harus teratur. Publikasi di identifikasi oleh ISSN. Jurnal harus menawarkan konten yang “relevan dan dapat di pahami oleh khalayak internasional”, dan judul serta abstrak harus di tulis dalam aksara Romawi.